PENDEKATAN PSIKOANALISA DI DALAM PSIKOTERAPI
Pendekatan ini fokus pada mengubah masalah perilaku, perasaan dan pikiran
dengan cara memahami akar masalah yang tersembunyi di alam bawah sadar.
Psikoanalisa pertama kali diciptakan oleh Sigmund Freud (1856-1939). Menurut
Freud pikiran-pikiran yang direpres atau ditekan, merupakan sumber perilaku
yang tidak normal. Kesadaran dan ketidaksadaran merupakan kunci dari teori ini.
Sebagian besar perilaku manusia didorong atau ditentukan oleh kekuatan atau kebutuhan
yang tidak disadari, yaitu pengalaman masa lalu yang terpendam dalam
ketidaksadaran.
Tujuan dari psikoterapi psikoanalisis adalah agar klien bisa menyadari apa yang
sebelumnya tidak disadarinya. Klien perlu menggali bawah sadarnya untuk
mendapatkan solusi. Beberapa metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan
psikoanalisis adalah: Asosiasi bebas, interpretasi atau penafsiran, analisis
mimpi, analisis resistensi dan analisis transferensi.
PENGERTIAN RATIONAL EMOTIVE THERAPY (RET/TRE)
Terapi rasional emotif adalah sistem psikoterapi yang
mengajari individu bagaimana sistem keyakinannya menentukan yang dirasakan dan
dilakukannya pada berbagai peristiwa dalam kehidupan. Penekanan terapi ini pada
cara berpikir mempengaruhi perasaan, sehingga termasuk dalam terapi kognitif.
Terapi ini diperkenalkan pada tahun 1955 oleh Albert Ellis, seorang psikolog
klinis. Ellis menggabungkan terapi humanistik, filosofis, dan behavioral
menjadi terapi rasional emotif (TRE). TRE banyak kesamaan dengan dengan terapi
yang berorientasi pada kognisi, perilaku dan perbuatan dimana TRE menekankan
pada berpikir, memikirkan, mengambil keputusan, menganalisis dan berbuat. TRE
didasarkan pada asumsi bahwa kognisi, emosi, dan perilaku berinteraksi secara
signifikan dan memiliki hubungan sebab akibat timbal balik.
TUJUAN RATIONAL EMOTIVE THERAPY
Ellis mengatakan tujuan utama terapi ini adalah untuk
membantu individu-individu menanggulangi problem-problem perilaku dan
emosi mereka untuk membawa mereka kekehidupan yang lebih bahagia, lebih sehat,
dan lebih terpenuhi. Secara sederhana dan umum tujuan terapi ini adalah
membantu klien untuk membebaskan diri dari gagasan-gagasan yang tidak logis dan
untuk belajar gagasan-gagasan yang logis serta realisitik sebagai penggantinya.
Secara terperinci terapi ini bertujuan untuk;
- Memperbaiki
dan mengubah segala perilaku, sikap, persepsi, cara berpikir, keyakinan
serta pandangan-pandangan yang irasional dan tidak logis menjadi rasional
dan logis agar klien dapat mengembangkan dirinya.
- Menghilangkan
gangguan emosional yang merusak seperti rasa takut, rasa bersalah, rasa
berdosa, rasa cemas, merasa was-was, rasa marah.
- Untuk
membangun Self Interest (minat), Self Direction (pengendalian/ pengarahan
diri), Tolerance (toleransi), Acceptance of Uncertainty (kesediaan
menerima ketidakpastian), Fleksibel, Commitment (komitmen terhadap
sesuatu), Scientific Thinking (berpikir logis), Risk Taking (keberanian
mengambil resiko), dan Self Acceptance (penerimaan diri) klien.
Daftar Pustaka :
Basuki, Heru. (2008). Psikologi
Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Corey.
Gerald. (2005). Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: Rafika
Aditama