Karakteristik, Elemen Sistem, dan Model
Sistem Informasi Psikologi (Manual)
Untuk membangun sistem informasi
psikologi, kita perlu menyiapkan kebutuhan untuk elemen sistem dan karakter
sistem yang akan dibangun. Berikut akan diuraikan mengenai elemen sistem dan
karakter sistem beserta model system informasi psikologi secara manual.
A. Elemen
Sistem
Sistem Menurut Jogianto (2005)
mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. sistem ini menggambarkan suatu
kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti
tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.:
a. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan
(Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi
pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah
dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang
lain berbeda.
b. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan
menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini
digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah
untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
c. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala
sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses.
Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang
tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan
contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa
pelanggan).
d. Proses
Proses merupakan bagian yang
melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang
berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga
bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau
limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit,
proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
e. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil
dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi,
saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
B. Karakteristik
Sistem
Untuk memahami atau mengembangkan
suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya
Suatu sistem bisa dikatakan sebagai sebuah sistem informasi apabila memenuhi
karakteristik utama dari sebuah sistem informasi.
Menurut
Jogianto
(2005) Sistem itu dikatakan sistem yang
baik, jika memiliki karakteristik yaitu:
a. Komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
b.
Batasan sistem.
Batasan sistem
(boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem
yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. batasan suatu sistem menunjukan
ruang lingkup dari sistem tersebut.
c. Lingkungan
Luar Sistem.
Lingkungan luar
(evinronment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem yang
mempengaruhi operasi. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dana
dapat juga bersifat menguntungkan sistem tersebut. Lingkungan luar yang
menguntungkan berupa energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga
dan dipelihara. sedang lingkunagn luar yang merugikan harus ditahan dan
dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kalangsungan hidup dari sistem.
d. Penghubung
Sistem
Penghubung
(interfance) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem
yang lainya. melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir
dari satu subsistem ke subsistem yang lainya. Dengan penghubung satu subsistem
dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainya membentuk satu kesatuan.
e. Masukan
Sistem
Masukan (input)
sistem adalah energi yang masukan kedalam sistem. masukan dapat berupa masukan
perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input). Maintenance
input adalah energi yang dimasukan supaya tersebut dapat beroperasi.signal
input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. sebagai contoh
didalam komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi
informasi.
f. Keluaran
Sistem
Keluaran (output)
sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklafikasikan menjadi keluaran
yang berguna dan sisa pembuangan. misalnya untuk sistem komputer, panas yang
dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa
pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
g. Pengolahan
Sistem
Suatu sistem dapat
mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan
yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
h. Sasaran
Sistem
Sebuah sistem sudah
tentu mempunyai sasaran ataupun tujuan. Dengan adanya sasaran sistem, maka kita
dapat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran apa yang akan
dihasilkan sistem tersebut dapat dikatakan berhasil apabila mencapai/mengenai
sasaran atau pun tujuan.
C. Model
Sistem Psikologi
Alat tes CPM (Colours Progressive
Matrices) merupakan salah satu alat tes terbaik untuk mengukur inteligensi
umum, dimana CPM dapat mendeskripsikan kemampuan abstrak atau pemahaman non
verbal. CPM dipergunakan untuk mengukur taraf kecerdasan boagi anak-anak
yang berusia 5 sampai 11 tahun. CPM selain dapat digunakan bagi anak normal
dapat pula digunakan bagi anak abnormal.
Aspek yang diukur
Raven berpendapat bahwa
tes CPM dimaksudkan untuk mengungkap aspek:
1. Berpikir
logis.
2. Kecakapan
pengamatan ruang.
3. Kemampuan
untuk mencari dan mengerti hubungan antara keseluruhan dan bagian-bagian, jadi
termasuk kemampuan analisa dan kemampuan integrasi.
4. Kemapuan
berpikir secara analogi.
Tujuan Sistem
Tujuan tes CPM adalah untuk mengungkapkan taraf
kecerdasan atau mengukur inteligensi umum, dimana CPM dapat mendeskripsikan
kemampuan abstrak atau pemahaman non verbal.
Elemen
Sistem
1. Masukan (input) : Memilih satu jawaban
yang sesuai dengan kotak bagian yang hilang.
2.
Pengolahan
(proses) : Klik pada jawaban yang dipilih.
3.
Keluaran
(output): Skor atau hasil yang didapatkan.
4. Umpan balik/ kontrol : mengetahui taraf
kecerdasan individu yang bersangkutan.
Karakter Sistem
1. Komponen : Bagian-bagian yang
mendukung pembuatan sistem Tes CPM online
2.
Batasan
sistem (Boundary)
3.
Lingkungan
luar sistem (environtment)
4.
Penghubung
sistem (interface)
5.
Masukan
sistem (input) : Memilih satu jawaban yang sesuai dengan kotak bagian
yang hilang.
6.
Keluaran
sistem (output) : Skor atau hasil yang didapatkan.
7.
Pengolah
sistem : Klik pada jawaban yang dipilih.
8.
Sasaran
sistem: Individu yang ingin mengetahui taraf kecerdasaan atau inteligensi umum.
DAFTAR PUSTAKA
Jogianto, H., M. (2005). Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta.
https://id.wikipedia.org/wiki/Elemen
diakses pada tanggal 05 November 2017