Pengertian Terapi Keluarga
Terapi
keluarga adalah pendekatan terapeutik yang melihat masalah individu dalam
konteks lingkungan khususnya keluarga dan menitik beratkan pada proses
interpersonal.
Tetapi
keluarga merupakan intervensi spesifik dengan tujuan membina komunikasi secara
terbuka dan teraksi keluarga secara sehat.
Terapi
keluarga merupakan salah satu bentuk psikoterapi kelompok yang berdasarkan pada
kenyataan bahwa manusia adalah mahluk sosial dan bukan suatu mahluk yang
terisolir.
Tujuan
Terapi Keluarga
Tujuan pertama adalah menemukan bahwa masalah yang ada
berhubungan dengan keluarganya, kemudian dengan jalan apa dan bagaimana anggota
keluarga tersebut ikut berpartisipasi. Ini dibutuhkan untuk menemukan siapa
yang sebenarnya terlibat, karenanya perlu bergabung dalam sesi keluarga dalam
terapi ini, juga memungkinkan apabila diikutsertakan tetangga, nenek serta
kakek, atau keluarga dekat yang berpengaruh. Ada cara tercepat dalam terapi
dimana terapis keluarga membuat usaha untuk mempengaruhi seluruh anggota
keluarga dengan menunjukan cara dimana mereka berinteraksi dalam sesi keluarga
itu. Kemudian, setiap anggota keluarga diminta menyampaikan harapan untuk
perkembangan diri mereka sebaik mungkin, umumnya untuk menyampaikan komitmen
pada terapis.
Tujuan jangka panjang bergantung pada bagian terapis
keluarga, apakah sebagian besar yang dilakukan untuk mengembangkan status
mengenali pasien, klarifikasi pola komunikasi dlm keluarga, dll. Dalam survey,
responden diminta menyebut tujuan primer dan sekunder mereka, untuk seluruh
keluarga, kedalam 8 kemungkinan tujuan. Tujuan yang disebut sebagai tujuan
primer ‘mengembangkan komunikasi’ untuk seluruh keluarga, ternyata lebih
dipilih ‘mengembangkan otonomi dan individuasi’. Sebagian memilih ‘pengembangan
symptom individu’ dan ‘mengembangkan kinerja individu’. Memfasilitasi fungsi
individu adalah tujuan utama dari terapi individual, tetapi para terapis
keluarga melihat sebagai bukan yang utama dalam proses perubahan keluarga yang
luas, khususnya sistem komunikasi dan sikap anggota keluarga yang menghormati
anggota lainnya.
Model
terapi dalam keluarga
1. Experiental /
Humanistic
Tujuan dari terapi ini adalah insight, kematangan
psikoseksual, penguatan fungsi ego, pengurangan gejala patologis, dan memuaskan
lebih banyak relasi obyek. Kerangka umumnya adalah kejadian saat ini yaitu data
terkini dan dari pengalaman yang diobservasi secara langsung. Aturan dari
proses ketidaksadaran adalah pilihan bebas dan kesadaran akan kemampuan diri
lebih penting dari pada motivasi yang tidak disadari. Fungsi utama dari terapis
adalah sebagai fasilitator aktif pada potensi-potensi untuk pertumbuhan dan
menyediakan keluarga pada pengalaman baru. Jenis-jenis terapi yang digunakan
dalam pendekatan experimental / humanistic adalah sebagai berikut:
a. Terapi pengalaman
(Experiental or symbolic family therapy). Menggunakan pendekatan non-teoritis
dalam terapi tetapi lebih menekankan pada proses, yaitu sesuatu yang terjadi
selama tahapan terapi keluarga dan bagaimana setiap orang mengalami
perasaan-perasaan dan perubahan pada perilakunya.
b. Gestalt family therapy.
Menekankan pada pengorganisasian diri secara menyeluruh. Fokus utamanya adalah
membantu individu melalui transisinya dari keadaan yang selalu dibantu oleh
lingkungan ke keadaan mandiri (self support).
c. Humanistik. Terapis berperan
dalam memperkaya pengalaman keluarga dan memperbesar kemungkinan setiap anggota
keluarga untuk menyadari keunikan dan potensi mereka yang luar biasa.
d. Pendekatan proses /
komunikasi. Terapis dan keluarga bekerjasama untuk menstimulasi proses
healting-promoting. Pendekatan yang digunakan adalah mengklarifikasi adanya
ketidaksesuaian dalam proses komunikasi diantara anggota keluarga.
2. Bowenian
Tujuan terapi adalah memaksimalkan diferensiasi diri pada
masing-masing anggota keluarga. Kerangka umumnya dari Bowen adalah mengutamakan
masa kini dan tetap memperhatikan latar belakang keluarga. Aturan dari
ketidaksadaran adalah konsep terkini yang menyatakan konflik yang tidak
disadari meskipun saat ini tampak pada masa interaktif. Fungsi utama dari
terapis adalah langsung tapi tidak konfrontasi dan dilihat melalui penyatuan
keluarga. Bowen mencoba menjembatani antara pendekatan yang berorientasi pada
psikodinamika yang menekankan pada perkembangan diri, isu-isu antar generasi
dan peran-peran masa lalu dengan pendekatan yang membatasi perhatian pada unit
keluarga dan pengaruhnya dimasa kini.
Bowen
menggunakan 8 konsep dalam sistem hubungan emosional dalam keluarga yang
digunakan Bowen untuk menganalisis kasus adalah sebagai berikut:
a. Perbedaan
individu
b. Triangulasi
c. Sistem
emosional keluarga
d. Proses proyeksi
keluarga
e. Pemutusan
emosional
f. Proses
penularan multigenerasi
g. Posisi saudara
kandung
h. Regenerasi
masyarakat
3. Psikodinamika
Tujuan dari terapi psikodinamika ini adalah pertumbuhan,
pemenuhan lebih banyak pada pola interaksi yang lebih. Psikodinamika memandang
keluarga sebagai sistem dari interaksi kepribadian, dimana setap individu
mempunyai sub-sistem yang penting dalam keluarga, sebagaimana keluarga sebagai
sebuah sub-sistem dalam sebuah komunitas. Terapis menjadi fasilitator yang
menolong keluarga untuk menentukan tujuannya sendiri dan bergerak kearah mereka
sebagaiman sebuah kelompok. Fungsi utama dari terapis bersikap netral artinya
membuat intepretasi terhadap pola perilaku individu dan keluarga.
4. Behavioral
Tujuan dari terapi behavioral adalah merubah konsekuensi
perilaku antara pribadi yang mengarah pada penghilangan perilaku maladaptif
atau problemnya kerangka umum dari pendekatan behavioral adalah masa kini yang
lebih memfokuskan pada lingkungan interpersonal yang terpelihara dan muncul
terus dalam pola perilaku terkini. Fungsi utama dari terapis adalah direktif,
mengarahkan, membimbing atau model dari perilaku yang diinginkan dan negoisasi
kontrak. Jenis terapi keluarga yang biasa digunakan dalam pendekatan behaviora:
a. Behavioral
marital therapy
b. Behavioral
parent therapy
5. Struktural
Tujuan dari model pendekatan struktural adalah perubahan
pada konteks hubungan dalam rangka rekonstruksi organisasi keluarga dan merubah
pola disfungsi transaksional. Kerangka umumm pendekatan struktural adalah masa
kini dan masa lalu yaitu struktur keluarga dipandang dari pola transaksional
permulaan, dengan kata lain struktur keluarga masa kini dipengaruhi oleh
pola-pola transaksional sebelumnya. Fungsi dari terapis adalah direktur
panggung, yaitu memanipulasi struktur keluarga dalam rangka mengubah setting
disfunsional. Pendekatan yang biasa digunakan adalah:
a. Menyusun ulang
kesatuan disfungsional
b. Teknik
intervensi struktural
6. Komunikasi
Tujuan pendekatan komunikasi adalah mengubah perilaku
disfungsional dan rangkaian perilaku yang tidak diinginkan antara anggota
keluarga serta memperbanyak sekuensi perilaku diantara anggota keluarga untuk
mengurangi timbulnya masalah-masalah dan simtom-simtom kerangka umum dari
pendekatan komunikas adalah masa kini yaitu problem terkini atau perilaku yang
sedang terjadi berulang secara konsisten antar individu. Fungsi dari terapis
adalah aktif, manipulatif, problem fokus, paradoksial dan memberikan petunjuk.
DAFTAR
PUSTAKA
Becvar,
Dorothy S. Becvar, Raphael J. 1976.Family Teraphy ( A systematic Intregation).
Adivision of Simon & Schester, Inc. Needham Height; Massachusetts.
Korchin,
Sheldon J. 1976.Modern Clinical Psychology. Basic Books, Inc. Publishers: New
York.
Nietzel,
Michael. 1998. Introduction To Clinical Psychology. Simon & Schuster
/ Aviacom Company. Upper Saddle River: New Jersey.
Almasitoh,
Ummu Hany. (2012). Model Terapi dalam Keluarga. Magistra.
No comments:
Post a Comment