Penderita
Kleptomania
Penderita kleptomania biasanya sering mencuri
di tempat umum seperti supermarket, di tempat pesta atau mencuri barang milik
teman. Kenapa orang bisa jadi kleptomania? Bisakah kleptomania disembuhkan?
Orang menjadi kleptomania karena ada dorongan yang tertahankan untuk mencuri meski ia tidak membutuhkan barang tersebut dan kadang barang yang dicuri pun tidak terlalu bernilai.
Dilansir dari MayoClinic, Rabu (30/3/2011), kleptomania adalah gangguan kesehatan mental serius yang jika tidak diobati akan membuat hidup orang tersebut berantakan.
Penelitian terbaru yang dilakukan Stanford University mengungkap, 62,5 persen penderita kleptomania adalah perempuan sementara 37,5 persen sisanya adalah laki-laki.
Penderita kleptomania akan menyangkal dirinya sakit dan mempertahankan diri jika dituduh mencuri. Kebanyakan penderitanya malu dan takut untuk mencari perawatan gangguan kesehatan
mentalnya.
Ciri-ciri orang kleptomania adalah:
Orang menjadi kleptomania karena ada dorongan yang tertahankan untuk mencuri meski ia tidak membutuhkan barang tersebut dan kadang barang yang dicuri pun tidak terlalu bernilai.
Dilansir dari MayoClinic, Rabu (30/3/2011), kleptomania adalah gangguan kesehatan mental serius yang jika tidak diobati akan membuat hidup orang tersebut berantakan.
Penelitian terbaru yang dilakukan Stanford University mengungkap, 62,5 persen penderita kleptomania adalah perempuan sementara 37,5 persen sisanya adalah laki-laki.
Penderita kleptomania akan menyangkal dirinya sakit dan mempertahankan diri jika dituduh mencuri. Kebanyakan penderitanya malu dan takut untuk mencari perawatan gangguan kesehatan
mentalnya.
Ciri-ciri orang kleptomania adalah:
§ Punya keinginan besar yang begitu mendesak
untuk mencuri pada barang yang mungkin tidak ia perlukan.
§ Merasa senang saat mencuri.
§ Merasa lega dan puas
§ Tapi setelah mencuri akan merasa bersalah,
menyesal, membenci diri sendiri dan takut ditahan polisi.
§ Meski sesudah mencuri timbul rasa takut dan
menyesal tapi dorongan untuk mencuri akan muncul lagi secara spontan atau saat
sedang depresi atau stres, sehingga perilaku kleptomania terus berulang.
§ Orang kleptomania mencuri bukan untuk
kepentingan pribadi atau balas dendam, tetapi karena dorongan yang begitu kuat
sehingga timbul rangsangan untuk mencuri.
Hingga kini penyebab
kleptomania tidak diketahui secara pasti. Tapi beberapa bukti penelitian
menunjukkan kleptomania mungkin terkait dengan salah satu hormon otak yakni
pada serotonin. Hormon serotonin ini membantu mengatur suasana hati dan emosi.
Ada juga beberapa bukti menyebutkan bahwa kleptomania mungkin berhubungan dengan gangguan kecanduan atau gangguan obsesif-kompulsif. Tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami kemungkinan penyebab kleptomania.
Meskipun penyebab kleptomania tidak diketahui pasti, namun para peneliti menemukan ada faktor-faktor risiko yang meningkatkan perilaku kleptomania yaitu:
Ada juga beberapa bukti menyebutkan bahwa kleptomania mungkin berhubungan dengan gangguan kecanduan atau gangguan obsesif-kompulsif. Tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami kemungkinan penyebab kleptomania.
Meskipun penyebab kleptomania tidak diketahui pasti, namun para peneliti menemukan ada faktor-faktor risiko yang meningkatkan perilaku kleptomania yaitu:
§ Stres yang berlebihan, seperti sedang mengalami
kerugian besar
§ Mengalami cedera di kepala atau cedera otak
§ Memiliki saudara kandung yang kleptomania,
gangguan mood, kecanduan atau gangguan obsesif-kompulsif.
Pengobatan
Jika tidak diobati, maka kleptomania dapat mengakibatkan masalah emosional dan masalah hukum. Karena penderita kleptomania itu tahu mencuri adalah salah tetapi merasa tidak berdaya untuk melawan dorongan tersebut.
Pengobatan kleptomania biasanya dengan obat-obatan dan psikoterapi, atau masuk kelas konseling.
Terapi perilaku kognitif telah menjadi psikoterapi pilihan utama untuk kleptomania. Secara umum, terapi perilaku kognitif membantu penderitanya mengidentifikasi perilaku itu tidak sehat dan menggantinya dengan yang sehat dan positif.
Untuk menghindari kekambuhan, pastikan untuk tetap pada rencana pengobatannya. Jika penderita merasa terdesak untuk mencuri segera hubungi psikiaternya atau keluarga atau kelompok konselingnya.
No comments:
Post a Comment